Berita Hawzah – Ayatullah Hasyimi-‘Aliya, pendiri Madrasah Ilmiah Qaem (afs) Tehran, Iran, dalam sesi akhlak khusus untuk para santri yang diadakan pada hari Minggu, menekankan pentingnya kesucian (iffah), ketakwaan, dan semangat luhur (himmah aliyah) dalam kehidupan manusia.
Beliau menjelaskan bahwa kesucian dan kehormatan diri adalah akar dari segala kebaikan dan keutamaan moral. Seorang yang menjaga iffah tidak hanya menjauhi dosa-dosa pribadi, tetapi juga berusaha berlaku benar dalam hubungan sosial dan masyarakat.
Ayatullah Hasyimi-‘Aliya merujuk pada sabda Imam Sajjad (as) mengatakan: orang-orang bertakwa adalah mereka yang menjaga kehormatan diri dan hidup sederhana. Menurut beliau, iffah bukan sekadar soal hijab atau menundukkan pandangan dari yang bukan mahram, melainkan mencakup seluruh dimensi moral dan ibadah manusia.
Beliau menambahkan bahwa dalam Al-Qur’an dan riwayat, iffah mencakup baik perilaku individu maupun sosial: menghormati hak orang lain, menjaga amanah, tidak menzalimi, serta tidak menyalahgunakan harta orang yang berada dalam tanggungan. Sebagai contoh, seorang wali yatim hanya boleh menggunakan harta mereka sebatas kebutuhan untuk pelayanan yang benar, bukan untuk kepentingan pribadi.
Dalam nasihatnya kepada santri muda, beliau berkata: “Jika ingin berhasil di jalan ilmu dan agama, tingkatkan semangat, jauhi kemalasan, dan teruslah belajar serta berdakwah sepanjang hidup. Semakin tinggi semangat, semakin besar pengaruhnya dalam kehidupan pribadi dan sosial.”
Ayatullah Hasyimi-‘Aliya menutup dengan menekankan bahwa seluruh ulama besar, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki ciri khas yang sama: iffah, taqwa, ilmu, dan akhlak. Nilai-nilai ini membuat mereka mampu melayani masyarakat dan memajukan agama. Menurut beliau, setiap manusia harus menyadari keagungan dirinya sebagai ciptaan Tuhan, menjaga iffah, dan menjauh dari keterikatan duniawi agar mencapai kebahagiaan sejati.
Your Comment